Kamis, 16 April 2009

SEJARAH TIMBULNYA INDIVIDUALISME DAN KAPITALISME

INDIVIDUALISME- KAPITALISME


Sejarah manusia mengenal Revolusi Perancis (1789- 1793) yang dipandang sebagai puncak kegeisahan dari rakyat yang tertindas dan dirampas hak miliknya. dengan dendam yang sangat dalam dan kemarahan yang sangat luar biasa, mereka menghancurkan Universalisme yang mengikat batang leher merekaselama ini. Namun, akibatnya buruk. Bukan saja mereka memusuhi kaum agama dan feodal, tetapi juga menjatuhkan nama suci tuhan yang selalu dipergunakan sebagai kedk kedua golongan diatas.

Revolusi Perancis diikuti oleh segala lapangan pengetahuan, misalnya Revolusi Industri di Inggris sehingga manusia menjadi hamba sahaya di kebun- kebun dan membangun perusahaan secar besar- besaran.

Sunnah Allah berlaku "Dan demikian hari- hari, Kami peredarkan di antara manusia". kaum agama dan kaum feodal turun dari tahata dan singgasananya, sedangkan rakyat yang sedang gelap mata memotong musuh- musuhnya. Bukan hak milik Tuhan, tetapi masing- masing dari kita merdeka dan bebas mempunyai hak miliknya sendiri. Droit de I' humme muncul menggantikan droit devine.

Memang berkembangnya ekonomi sudah dipersiapkan juga beberapa puluh tahun sebelum pecahnya Revolusi Perancis tersebut. Misalnya faham physiocratisme (abad ke- 17) yang mengatakan bahwa pertanian adalah dasar dari produksi Negara maka seluruh perhatian diperbesar untuk memperbesar hasil pertanian. Kemudian lahir pula faham Mercantilisme ( abad ke 16- ke- 18) yang mengatakan bahwa perdagangan lebih penting dari pertanian. Oleh sebab itu, pemerintah harus membulatkan perhatiannya mencari perdagangan dengan negara- negara lain.

Selama masa tersebut, usaha- usaha ekonomi masih disangkutkan oleh pimpinannya kepada Negara. Rakyat masih merasa tidak senang cara yang demikian. Mereka ingin setiap orang mempunyai usaha dan memiliki hak milik, serta bebas pula mengatur uasaha dan miliknya.

pada pertengahan abad ke-18, lahirlah faham baru yang disebut Liberalisme dari Adam Smith (1723- 1790) di inggris. Dalam faham ini bukanlah soal pertanian atau perdagangan yang harus dipentingkan, melainkan di titik beratkan pekerjaan ekonomi yang diletakkan kepada pekerjaan dan kepentingan diri. Jika seseorang dibebaskan untuk berusaha, ia harus dibebaskan juga dalam mengatur kepentingan untuk dirinya. Oleh sebab itu, ajaran "mereka berbuat dan mereka bertindak" menjadi perdoman dalam persaingan mereka.

Terbebasnya faham manusia dari faham Universalisme untuk memasuki kebebasan yang sepuas- puasnya ini, bukan berarti ekonomi dunia selamat dari mara bahaya yang mengancamnya. dari suatu perengkat yang sTangat sempit, sekarang mereka terperosok kedalam perangkap yang lebih berbahaya lagi. Mereka memasuki kancah Individualisme yang mencanangkan perekonomian dalam penumpukan harta yang ditimbulkan oleh persaingan hebat tersebut.

Jika faham Universalisme dapat dikatakan meruntuhkan perekonomian, maka faham Individualisme mengacaukan perekonomian. Terhadap faham yang kedua ini, disebutkan oleh Allah didalam bagian yang kedua dari ayat diatas: "Orang- orang yang menumpuk- numpuk kekayaan emas dan perek serta tidak mengorbankannya (dijalan yang diridhoi) Allah, maka beritakanlah kepada mereka siksaan yang pedih"

Dari kaum hamba sahaya di zaman pertengahan, lahirlah orang- orang kota (poorter) yang pertama, dan dan dari orang- orang kota tersebutlah tumbuh benih- benih pertama dari kaum borjuis. kaum borjuis ini akhirnya menimbulkan sistem kapitalistis. Pada mulanya mereka disambut dengan gembira, karena mereka dapat memenuhi hajat hidup manusia, dan memperhubungkan satu benua dengan benua lainnya. Akan tetapi kemudian kegembiraan itu bertukar menjadi air mata darah yang sangat memilukan setelah nafsu kapitalisme memengaruhi jiwa mereka.

Memang tepat gambaran Karl Marx dalam Comunist Manifesto, "Borjuis telah menunjukkan kemungkinan dilakukannya kekuasaan secara ganas dalam abad pertengahan, yang sangat dipuji oleh kaum reaksioner. Ini sesuai dengan kemalasan yang tidak terhingga, yaitu pertama- tama memeperlihatkan apa yang dapat ditimbulkan oleh perbuatan manusia. ia telah mendatangan kejahatan yang jauh melebihi piramid- piramid mesir, saluran- saluran air Roma, dan katedral- katedral (gereja- gereja) Gothic. Ia telah melakukan ekspedisi yang menyuramkan segala perpindahan bangsa- bangsa dan perang salib pada zaman dahulu.

Kaum Kapitalis memegang monopoli atas ketiga rencana ekonomi. Merekalah yang menguasai segala sumber produksi. Mereka juga yang menguasai segala pekerjaan distribusi, bahkan ditangan mereka terdapat hak untuk menentukan dan membatasi pembagian konsumsi. di dalam prosesnya, nafsu serakah kapitalisme telah mewujudkan :
  1. Revolusi dalam prindustrian.
  2. Penumpukan kapital.
  3. Pemuasan kapital (organisasi- organisasi).
  4. Munculnya kaum ploletar.
Mereka mengadakan kartel, trust, dan concern. Denga kartel mereka mencapai persatuan dalam perjuangan barang ( persatuan harga, prize kartel, persatuan daerah penjualan: raion kartel, dan persatuan penghasilan: production kartel). Dengan trust, mereka mereka mempersatukan pengeluaran jeis barang. Dengan concern, mereka mendirikan organisasi- organisasi raksasa untuk menguasai jalannya seluruh perekonomian ( persatuan modal, persatuan organisasi, dan persatuan keuntungan).

Oleh sebab itu, kapitalisme bukan saja membunuh rakyat banyak, menyengsarakan kaum fuqoro wal masakin serta peloretar, tetapi juga, dengan tidak ada ampun, telah membunuh dirirnya sendiri. dengan cara yang sangat menyedihkan, semua korban kapitalisme menghadapi kesengsaraan sehingga menimbulkan dendam yang membakar jiwa mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar